Hai bunda, apakah bunda pernah mencoba menyapih anak untuk lepas dari ASI tapi belum berhasil juga? Saya mau share cerita menyapih anak sa...
Hai bunda, apakah bunda pernah mencoba menyapih anak untuk lepas dari ASI tapi belum berhasil juga? Saya mau share cerita menyapih anak saya dari anak pertama sampai ketiga ya bund. Semoga menginspirasi.
Masa-masa kehamilan sangatlah menyenangkan, terlebih jika bayi sudah lahir ke dunia rasanya ASI kita sudah tidak sabar lagi untuk siap disantap oleh dedek bayi. Masuk sampai usia 6 bulan adalah kelulusan S1 si debay. Beranjak 2 tahun usia anak sudah pasti membuat hati para Bunda bahagia
dan bangga karena telah menyelesaikan S2 nya bersama anak tercinta.
Tidak hanya Bunda yang akan merasa bangga tapi juga Ayah yang setia
mendukung perlakuan ASI pada buah hati. Tapi kalau ternyata tidak pada kenyataan yang akhirnya sebelum usia 2 tahun dedek bayi, sudah harus melepas ASI secara dini. Tapi tidak masalah yang penting ada alasannya. Seperti halnya yang terjadi pada saya nih bund.
Mulai dari anak pertama dengan menggunakan metode "berbisik", laki-laki namanya Alfath atau AL, dengan BB 3.1 kg dan panjang 48 cm saat dilahirkan, mulailah saya dengan ASI eksklusif, rutin 2 jam sekali pasti minta nenen. Dikarenakan laki-laki sehingga anak saya nenennya super kuat maka dari itu saya pun harus menambah porsi makan yang luar biasa banyak. Saat anak saya berusia 1.5 tahun ASI pun masih saya jalani, ternyata Allah memberikan rejeki anak kedua di saat dia berusia 1.5 tahun. Subhanallah, betapa banyak rasa yang harus saya tanggung bund, rasa takut anak pertama saya kurang ASI dan rasa bahagia karena diberi anak kedua oleh Allah.
Atas dasar saran orang tua dan dokter pun saya harus melepas ASI anak pertama saya. Inilah detik-detik kesedihan melepas ASI dengan anak pertama. Ternyata tidak susah dikarenakan tips ini yang saya terus gunakan yaitu "berbisik". Setiap kali mau tidur, mau makan, mau main atau dipangku, saya selalu berbisik pada anak saya. Ataupun hanya berbicara lirih. Begini ucapan kalimat saya bund, "Mas AL, setiap waktu kan mas AL mimi sama mamah. Nanti kalo dah punya Adek, gantian ya.. mamah mimiin Adek. Adek yang mimi ini, nanti mas AL mimi botol yah. Kasian nanti adek mimi apa? masa barengan?".
Syukur Alhamdulillah mas AL mau mengerti dengan baik. Perihal Teknik Berbisik ini, saya lakukan berkali-kali bund, disaat anak sedang bermain, tidur, dll. Bahkan pernah saya biarkan dirumah embah seharian setelah lama AL mengurangi porsi nenennya, soalnya gak tega juga langsung nglepasin ASI begitu aja. Alhamdulillah berhasil di usia kehamilan awal anak kedua dan saat AL berusia 1.5 tahun.
Syukur Alhamdulillah mas AL mau mengerti dengan baik. Perihal Teknik Berbisik ini, saya lakukan berkali-kali bund, disaat anak sedang bermain, tidur, dll. Bahkan pernah saya biarkan dirumah embah seharian setelah lama AL mengurangi porsi nenennya, soalnya gak tega juga langsung nglepasin ASI begitu aja. Alhamdulillah berhasil di usia kehamilan awal anak kedua dan saat AL berusia 1.5 tahun.
Kemudian proses menyapih anak kedua, hampir sama dengan anak pertama dengan cerita usia yang sama pula.
Terakhir pada anak bungsu (anak ketiga) dengan menggunakan lipstik, minyak telon, rendaman daun sirih dan brotowali, bedak sampai pada akhirnya menggunakan tolak angin. Lumayan susah nih, baby kami yang ketiga ini memiliki berat badan yang paling berat diantara tiga anak. Lahir normal dengan berat 3.95 ons 😱. Penuh perjuangan mak, bayi sempat biru dan saya kaku di hampor sebagian tubuh. Alhamdulillah sehat semua sampai detik ini. Minum ASI saya getolin mak sampao anak usia 2 tahun tapi ternyata anaknya minta sampai usia 2.5 tahun dengan cerita menyapihnya penuh negosiasi, cukup berliku, ngekek sendiri dan menantang, haha.
Terakhir pada anak bungsu (anak ketiga) dengan menggunakan lipstik, minyak telon, rendaman daun sirih dan brotowali, bedak sampai pada akhirnya menggunakan tolak angin. Lumayan susah nih, baby kami yang ketiga ini memiliki berat badan yang paling berat diantara tiga anak. Lahir normal dengan berat 3.95 ons 😱. Penuh perjuangan mak, bayi sempat biru dan saya kaku di hampor sebagian tubuh. Alhamdulillah sehat semua sampai detik ini. Minum ASI saya getolin mak sampao anak usia 2 tahun tapi ternyata anaknya minta sampai usia 2.5 tahun dengan cerita menyapihnya penuh negosiasi, cukup berliku, ngekek sendiri dan menantang, haha.
Awalnya sudah mendekati 2 tahun, saya tempelin PD dengan lipstik merah, horror ya? Kiranya darah gitu. Saya pun diem tidak menjelaskan ini warna merah apa dan cuma melihatkan saja. Eh tetep aja mau diminum.
Berganti dengan Daun brotowali, merendam daun brotowali dengan air hangat dan tempelin ke PD, yah sama saja ternyata.. Teuteuupp. Lanjut dengan minyak telonpun sama nih, ga ada perubahan.
Berlangsung hingga bulan ke enam. Jadi tepat usianya 2.5 tahun. Nah ini nih, dah kehabisan ide. Akhirnya pake tolak angin anak, tempelin trus bungkus tolak anginnya saya taruh diatas bantal. Luar biasa, ga mau langsung nenen lho tapi menolak dengan alasan ih bau apa nih, huwek huwek...
Akhirnya berhasil sudah proses menyapih yang berliku ini dan lumayan lama prosesnya. Luar biasa.
Sesaat terbesit kesedihan akan melepas siklus ASI yang biasa dilakukan. Tetapi demi kebaikan akan lebih baik jika setelah mengetahui anak tercinta akan memasuki usia 2 tahun, sang Bunda berusaha menyapih anak. Contohnya seperti anak saya yang ketiga ini, kalau tidak dilatih mungkin bisa sampai usia 3 tahunan lebih. Kenapa saya menyapihnya karena kondisi ASI saya sudah tidak mencukupi kebutuhannya dan volume ASInya pun sudah berkurang. Khawatir dengan kebutuhan ASI anak karena memang sudah belum mau minum susu formula lagi, maka menyapihnya dan mengalihkan dengan susu formula di usia 2.5 tahun terlaksana sudah. Alhamdulillah.
COMMENTS