Lebaran tahun ini berasa beda. No baju baru, kue lebaran dan jabat erat antar tetangga. Tidak disangka karena kita menghadapi pe...
Lebaran tahun ini berasa beda. No baju baru, kue lebaran dan jabat erat antar tetangga. Tidak disangka karena kita menghadapi peristiwa yang pernah ada pada masa Rasulullah yakni wabah. Jika dahulu adalah Lepra dan sudah dtemukan obatnya. Saat ini, virus yang mewabah di Indonesia dan seuruh pelosok negeri adalah COVID-19. Tanda-tandanya pun umum dan standar flu. Tapi tidak sekedar flu biasa. Bisa mematikan jika imunitas tubuh lemah dan stres berlebih dalam menghadapi virus ini. Bagaimana cara mengatasinya? haruslah kuat imun dan siap menghadapi wabah ini dengan positif.
Idul Fitri bagi umat Muslim adalah masa-masa kemenangan dan kejayaan. Setelah 1 bulan lamanya berpuasa dan mengharap ridho Illahi agar bisa diampuni kesalahan-kesalahan kita semua. Bahkan sebenarnya beberapa tanda-tanda dari Allah, kita pastikan bahwa itu adalah cara Allah membersihkan virus ini dari muka bumi ini. Selalu mengucap syukur Alhamdulillah. Semisal, gunung Merapi dan Anak Krakatau meletus, abunya akan dapat membunuh virus. Hujan, hujan ini akan membantu mengguyur droplet yang menempel dibeberapa lingkungan sekitar kita. Semua harus dipikirkan secara positif.
Kami dan kalian yang merasakannya pasti membayangkan bahwa saat bulan Ramadhan masuk, virus ini akan hempas dari muka bumi ini. Tapi ternyata tidak juga.
KENAPA??
Protokol kesehatan yang dicanangkan pemerintah, kerap kali dilanggar secara diam-diam sehingga jumlah pasien positif bertambah. Awalanya hanya 1, 2 lalu 3 kini sudah 20 ribuan. Bahagianya adalah pasien sembuh lebih banyak yakni 5 ribuan dibanding dengan yang meninggal. Pembelajaran daring terus dijalankan sampai saat ini. Dengar-dengar ada berita gak enak juga kalo virus ini belum juga turun pasien positifnya akan tetapi sudah akan diberlakukan New Normal dengan beberapa fase.
Udah baca ini belum? coba baca dulu ya dan resapi juga tolong diaplikasikan agar sukses bener-bener, gak cuma wacana dan menganggap dirinya bersih dari virus. Semoga that's a true new normal. KIta bantu pemerintah untuk melewati fase ini dengan lancar dan kita semua bisa mengahadapi kehidupan nyata diluar rumah dengan tidak ada rasa khawatir. Meski hati pake rasa galau dan was-was jika kita semua bekerja seperti biasa dengan adanya virus diluar sana.
Mendengar berita ini, hampir semua kaget dan bersiap diri menyiapkan amunisi seperti vitamin dan lainnya. Agar nantinya kita bisa menjalani Herd Immunity yang sudah dipersiapkan untuk menghadapai ini semua. Allah membersamai langkah kita untuk menuju New Normal in New Life. InsyaAllah. Tapi yang jadi pertanyaannya lagi.
Sudah siapkah kalian?
Siap nggak siap memang jadi polemik hati tiap insan. Tapi mau gimana lagi? Saat membaca pemberitahuan ini saja, rasanya sudah kaya dapet nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) saat Ulangan Harian. Buat saya, protokol kesehatan pasti tahu tapi kalo anak-anak kita seperti apa disekolahnya? Saya suka khawatir kalau mereka masih saja ngupil, ucek-ucek mata saat disekolah, icip-icip makanan atau minuman dengan teman-temannya dan suka asal-asalan pegang sana, pegang sini saat dikelas. Emak-emak lainnya pasti juga merasakan hal yang sama. Rasanya ingin sekali, sekolah tetap dirumah aja. Sampe keadaan benar-benar memperlihatkan kurva positif covid-19 di Indonesia turun dan hilang. Tapi entahlah #indonesiaterserah seperti yang diramaikan dibeberapa media sosial.
Siapkan amunisi dalam menjalani New Normal:
1. Vitamin C-IPI gak apa karena Xon** dan temannya sudah jarang dicari2. Wedang jahe
3. Wedang Uwuh buat sendiri, cabut tanaman samping rumah.
4. Masker yang banyak buat ganti-ganti yang kain aja, yang ijo buat para Nakes
5. Banyak minum air putih
6. Senyumlah (jangan sendirian)
7. Kelola stres
8. Lupakan mantan (nggak ada hubungannya siy cuma bikin pusing iya)
9. kalo udah tau masuk angin, langsung banyak makan n minum juga dopping vitamin, jangan ditunda
10. Perbanyak mendekatkan diri kepada Allah
11. Teruskan, tulis dikolom komentar yah..
Meskipun begitu, banyak hikmah yang diambil dari peristiwa wabah ini:
1. Lebih banyak bersyukur
2. Bisa lebih banyak menabung (saving money)
3. Lebaran kali ini lebih khusyuk, inget banyak dosa yang harus ditebus ke Allah dengan Tobat Nasuha
4. Menjaga jarak dengan lawan jenis dan bahkan sesama jenis
5. Ibadah makin kentel akrena dirumah aja tapi kegiatan kantor masih jalan
6. Kebersihan jadi lebih diunggulkan setelah ibadah
7. Lebih suka berbagi karena kadang makanan dirumah suka berlebih
8. banyak kegiatan produktif, jadi bisa edit video ala master (bisa diorder dimari), blog jadi hidup lebih ceria, kumpul blogger lebih sering dengan virtual, content creator lebih banyak ide.
9. Rebahan tapi tetep dibayar pemerintah yang pasti tetep kerja walo dirumah dong.
10. Saat Idul Fitri tiba, rasanya ingin kirim virtual salam ke seluruh sodara dan teman di seluruh pelosok Indonesia.
11. No Ghibah Club, Yeay!
13. Anak dapat tugas membuat 10 target Ramadhan dari tugas online sekolah, sampe benar-benar dilaksanakan. Ahhh so sweet.
14. Apalagi ya? tulis dikolom komentar, please.
Ada sisi sedih dan bahagianya disini. Sisi sedihnya adalah wabah belum selesai tapi dilarang mewek. Karena mewek bikin imunitas turun. Kita harus strong! Maka bersiaplah kita untuk belilah masker dan dipakai jika bepergian, sering-seringlah cuci tangan menggunakan sabun, minum vitamin dan banyak minum air putih serta makan-makanlah yang bergizi. Sisi bahagianya adalah, di saat wabah ternyata ada bulan penuh berkah yang membuat imunitas kita semua semakin meningkat dengan berpuasa 1 bulan lamanya dan sangat yakin bahwa Allah selalu menjaga kita disetiap langkah kita. Hingga kini tiba saatnya untuk mengucapkan:
Kami tantinium dot com sekeluarga mengucapkan Selamat Idul Fitri 1441 H yaa. Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga kita menjadi pribadi yang fitri dan suci kembali tanpa dosa serta makin sehat. Amin YRA.
Berikut foto kenangan lebaran 1440 H tahun lalu sedangkan lebaran saat ini, kami belum bisa buat lagi untuk lebaran terbaru. Kenapa? karena... sudah ada ya diatas (scroll lagi ke kalimat awal). Tapi harus tetap keep smiling yaa Indonesiaku!
Warm regard,
Tantinium
COMMENTS