Pembelajaran Gitar Klasik dengan Menggunakan Metode Participative Learning di SMKN 1 Bukateja

Pembelajaran Gitar Klasik dengan Menggunakan Metode Participative Learning di SMKN 1 Bukateja Penulis : Irnanto Wisnu Prabowo, S.Pd. (G...

Pembelajaran Gitar Klasik dengan Menggunakan Metode Participative Learning di SMKN 1 Bukateja

Penulis : Irnanto Wisnu Prabowo, S.Pd. (Guru Seni Budaya SMKN 1 Bukateja)

Saya adalah seorang guru seni musik yang memiliki banyak kegiatan di akhir pekan. Agar saya dapat menyambangi beberapa instansi atau sekolahan untuk mengikuti kegiatan lomba seni musik, sering kali saya memakai transportasi darat roda empat untuk meraih tempat itu namun juga terkadang menggunakan kendaraan bus umum. Setiap menyusuri terminal bus, perut mual, pusing, dan sebagainya pasti mulai terasa. Terlebih, bus yang akan saya naiki sudah mulai memanggil, berdesakan dan suara riuh orang-orang menjajakan jajanannya pun saling bersahutan. Saya pun bergegas naik kedalam bus. Pusing dan mual rasanya saat mencium bau tak sedap dari selongsong knalpot bus yang masuk kedalam bus. Namun, semua itu berubah saat seseorang masuk kedalam bus dan siap meminta uang koin dari dalam saku para penumpang. Beliau pandai memainkan alat musiknya yang bernama gitar ukulele. Bentuknya kecil dan mungil namun bunyi yang dikeluarkan dari gitar ini sangatlah bagus dan merubah mualku menjadi mood terbaikku.

Setelah berganti pengamen bergitar ukulele, ada seorang pengamen masuk kedalam busku dengan membawa gitar klasiknya, bentuknya lebih besar dan suara petik gitarnya sudah seperti Andra Junaidi Ramadhan, gitaris Dewa 19 dan Jubing Kristianto ditambah dengan suara nyanyiannya yang khas seperti Vokalis New Zalista Mania dan Richie Setiawan mantan vokalis Five minutes. Luar biasa indah dan nikmat terasa. Seketika mual, cemas dan panikku hilang saat naik bus. Saat saya bertanya berlatihnya bagaiamana bisa sekeren itu? Beliau menjawab dengan sopan, “Saya berlatih petikan gitar berulang-ulang dan setiap hari”. Inilah mengapa yang melandasi saya untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dikelas dengan menggunakan model ‘Partisipative learning’ hal ini dimaksudkan sebagai upaya agar siswa memiliki keberanian untuk berkreativitas, metode belajar siswa aktif, juga di dalam peran aktif guru dalam metode Ceramah, metode demonstrasi, dan metode tugas. Berdasarkan fenomena tersebut ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana penerapan metode partisipative learning beserta kendala yang dialami di dalam proses pembelajaran gitar klasik di SMK Negeri 1 Bukateja?

Model ceramah dalam metode partisipative learning dilakukan pada saat penyampaian materi secara teori, sebagai contoh siswa tersebut diberi penjelasan tentang anatomi berrmain gitar klasik seperti posisi duduk dan cara memegang/memetik gitar, serta penjelasan tentang teori dasar musik seperti harga notasi dan penjarian. Siswa di SMK Negeri 1 Bukateja harus paham dengan teknik tangga nada untuk menguatkan tangan kiri. Memahami tangga nada merupakan basic dalam belajar gitar pada siswa. Sehingga butuh ketekunan untuk cepat bisa belajar gitar dengan berlatih teknik tangga nada dan arpegio (petikan) secara berulang2 di kelas maupun di rumah. Teknik tangga nada untuk menguatkan tangan kiri. Sedangkan Arpegio untuk melenturkan jari tangan kanan dalam memainkan petikan maupun strumming (genjrengan). Dilakukan dengan kontinu dan penuh dengan ketekunan.

Metode demonstrasi ini yang juga dilakukan dengan eksperimen dengan metode ini diterapkan pada proses belajar mengajar gitar klasik sangat sesuai, karena siswa dituntut untuk melihat dan menirukan. Setelah saya menyampaikan materi dan memberikan arahan kemudian saya memberikan sejumlah pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan. Dengan tujuan siswa selalu aktif dalam bertanya.

Dalam pemberian tugas ini, saya memberikan tugas untuk dipelajari dirumah dan dimainkan dipertemuan berikutnya. Adapun tugas gitar klasik. dan juga menyesuaikan dengan keadaan atau kondisi terakhir kali siswa menerima pelajaran. Participative learning merupakan sebuah pendekatan proses dan berinteraksi dengan komunitas atau masyarakat dengan fokus pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mereka. Hal ini yang mendasari saya dari sebuah realita di terminal bus yakni para pengamen mahir dan cakap dalam memainkan gitar klasiknya dengan penuh keceriaan dan powerful.

Kendala yang sering dihadapi para siswa SMKN 1 Bukateja tak ayal sama dengan beberapa guru seni musik lainnya yakni sulitnya dalam memindah chord. Beberapa tips yang saya gunakan yaitu fokus mengulang perpindahan chord satu ke chord berikutnya tanpa memainkan tangan kanan dulu agar tangan kanan hafal posisi-posisinya. Setelah siswa melakukan repetisi dan lancar, siswa dapat meneruskan perpindahan chord tersebut dengan strumming yang sederhana terlebih dahulu. Selanjutnya siswa dapat memainkan lagu tersebut step by step sampai mahir.